Thursday 9 July 2015

Puasanya si Kupu - Kupu

Metamorfosis kupu-kupu
Siapa yang tidak suka dengan keindahan ? sewajarnya manusia pasti sangat menyukai segala hal yang indah, walaupun dengan kadar yang berbeda. Semua pasti sepakat bahwa makhluk bersayap yang mempunyai banyak motif dan berwarna yang sering kita sebut kupu-kupu itu adalah makhluk yang indah.

Benar memang kupu-kupu terlihat begitu indah dan memanjakan visual kita, terlebih jenis kupu-kupu yang memiliki motif sayap yang indah dan berwarna mencolok.

Apabila saya bertanya kepada anda dan saya meminta anda membandingkan antara kupu-kupu dan ulat, anda dan kebanyakan orang pasti menjawab bahwa kupu-kupu lebih indah dibandingkan dengan ulat.

Mari kita perhatikan dari segi ilmu biologi, bukankah kupu-kupu itu berasal dari ulat ? benar, kupu-kupu merupakan hasil metamorfosis dari ulat. Lalu kenapa bisa hewan yang tadinya biasa saja dan malah bagi sebagian orang ulat dianggap menjijikan namun bisa berubah menjadi hewan yang sangat indah ? Semua terletak pada proses metamorfosis.

Metamorfosis adalah proses dimana ulat berubah menjadi kupu-kupu pada saat menjadi kepompong. Pada saat menjadi kepompong ulat sama sekali tidak makan  selama 7-20 hari. Ulat juga ternyata melakukan puasa.

Mari kita refleksikan metamorfosis kupu-kupu dan perubahan pada diri kita. Bukankah pada bulan ramadhan kita juga melakukan puasa ? tapi perubahan apa yang kita capai setelah ramadhan berakhir ? adakah perbaikan sifat, akhlak dan pola hidup kita selepas bulan ramadhan ?

Sudah sepatutnya kita belajar dan merefleksikan puasanya kupu-kupu, tidak peduli siapa kita saat ini seburuk apa kita saat ini, kita jadikan momen bulan ramadhan sebagai proses "metamorfosis" kita untuk berubah menjadi orang yang lebih baik lagi. Kita manfaatkan momen lebaran sebagai proses perubahan akhlak dan diri.

Sama halnya dengan ular yang tidak makan saat proses ganti kulit, apa yang terjadi setelah proses ganti kulit ? ular tetap menjadi ular dengan bentuk dan perilaku yang sama, bahkan setelah ganti kulit ular memangsa buruan yang ukurannya lebih besar lagi.

Mari kita renungan dan refleksikan puasanya ular dan kupu-kupu. Semua orang berhak berubah dan keputusan itu  ada di tangan masing-masing individu. Bila berkaca pada puasanya kedua hewan tadi maka momen puasa kita akan dijadikan perubahan seperti apa ? Apakah kita akan memilih untuk menjadi individu yang lebih baik seperti kupu-kupu ? atau kita memilih menjadi orang yang sama dan cenderung lebih buruk ?

Semua jawaban anda yang menentukan, saya hanya berharap dan berdoa semoga momen bulan ramadhan menjadi momen yang dapat menjadikan diri kita menjadi individu yang lebih positif dan tentunya lebih bermanfaat bagi semua pihak.

No comments:

Post a Comment